Andai Aku Tau, Ma..
Ada sebuah keluarga yg sedang menunggu di rumah sakit. tentunya keluarga kecil yg terdiri dari Ibu dan Ayah. Ya, sang Ibu sedang ingin melahirkan. ayah tersebut terus menguatkan ibunya dan membaca doa Bapa Kami. dan Puji Tuhan, bayi itu lahir dengan selamat. Bukannya senang, Ibu dan bapak itu malah menangis sedih. suster dan dokter itu pun juga ikut sedih. terlahir seorang laki-laki yang lucu, tetapi ia tidak mempunya 2 daun telinga, ia hanya mempunya daun telingan kiri. Tepai dengan rasa kasihan dan syang akhirnya kedua orang itu pun berjanji akan merawat anak itu dengan baik. seiring berjannya waktu, bayi itu tumbuh bessar menjadi murid Sd yang sangat pintar dan ganteng. teman2nya sangat menghargainnya sebagai murid terpintar. ia sangat senang saat itu, karena ia adalah seorang siswa yg baik, pintar, dan tidak sombong. saat ia lulus SD, ia meminta sebuah kado kepada ortunya. ia meminta sebuah daun telinga. Ayah itu berkata "siapakah yg akan menyumbangkan daun telinga kepadamu, nak?" "aku tak tau, pa. tapi aku hanya ingin itu. aku harap papa dan mama bisa menemukannya. jika papa dan mama menemukannya, akan kuberikan hadiah kepada orang yg menyumbangkannya padaku" "baiklah nak, kami akan mencarikan daun telinga kepadamu. tetapi berjanjilah, jangan lah kau menjadi anak yg sombong hati." "i swear, Dad". saat makan malam, ayah datang dengan muka yang sedih dan lembab karena habis menangis, tetepi ibu datang dengan wajah yg bersuka cita. ibu pun memulai pembicaraan "hei sayang, kamu sebentar lagi akan memiliki daun telinga!" "bener, ma?! wah siapa yg menyumbangkannya kepadaku ma? aku ingin bertemu dengannya dan memberikan ahdiahnya." "orang itu tak perlu ditemui. ia iklash memberikannya padamu, ia juga tak ingin bertemu denganmu." "yah, sayang sekali :( aku akan menyayanginya, ma." "hahaha mama tau itu." "jadi, kapan kita operasi? minggu depan?" "ya. tepat saat hari ulang tahunmu, sayang" "makasih ya ma, pa! I LOVE YOU" kedua orang tuanya itu saling tersenyum dan bertatapan. saat selesai dioperasi, ia menjadi anak yg bandel di SMP. ia masih pintar, tapi ia sombong. ia tidak nurut pada orang tuanya. ia pun seringkali melawan orangtuanya. nilainya pun mulai turun, sampai2 orang tuanya di panggil ke sekolah. saat di rumah, ayah nya memarahi sang anak "hey. mana janjimu pada papa?!" "janji apa sih pa?! datang2 sudah marah2!" "kau bilang waktu itu setelah diberi daun telinga, kau tidak akan sombong, nyatanya? kau sombong, nak." "ah bodo amat. nih kalo mau suruh orang yg nyumbangin ambil lagi nih kuping. udah ga butuh, aku, pa! aku sekarang kan udh jadi anak yg tenar di sekolah." "kau tidak berterima kasih pada org yg tlh menyumbangkan pada mu?" "buat apa? dia juga tidak mau menemui aku!" ternyata dari perbincangan ayah dan anak itu, sang ibu mendengarnya. sang ibu menangis. dan sang ibu menarik ayah untuk keluar dr kamar anaknya. ibu pun berkata "memang benar yg dikatakan oleh putra kita." "engga ma. dia salah! tidak tau terima kasih. andai saja dia tau bahwa yg menyumbangkannya adalah kamu.." "jangan beri tahu. biar dia senang dengan telinga barunya." ibunya pergi ke kamar. keesokan harinya, ibunya meninggal. semua keluarga berduka cita. termasuk sang anak dan ayah. saat ia ingin mencium ibunya, sang anak tersadar! kuping sebelah kanan sang ibu telah tiada. danya bolongan kuping. sang anak memegangi kupingnya. dan menatap ke papanya. papanya tersenyum dan menangis. anaknya pun berteriak dan menangis. "MAMA! KENAPA MAMA TIDAK MEMBERI TAHUKU? KENAPA MAMA YANG MENYUMBANGKANNYA? KENAPA MAMA TIDAK MARAH? KENAPA MAMA BAHAGIA? AKU BARU SADAR MA! MAAFKAN AKU. MAAFKAN AKU. TERIMA KASIH UNTUK SEBUAH TELINGA YG SANGAT BERHARGA BAGIKU. MAAFKAN AKU MA. MAAFKAN AKU..." sang ayah memeluk sang anak "nak, mama mu tidak marah padamu. ia senang telah memberikannya pada mu. selama ini mama mekai sebuah kuping palsu yg terbuat dari plastik. jangan menangis nak. mama akan sedih jika melihatmu menangis." "maafkan aku pa. maafkan aku.." "iya nak. papa memaafkanmu." sang anak pun jatuh pingsan..
Nah gimana sm ceritanya? dpt amanatnya? sedih? mau lebih sayang sama mama papa? Refleksikan dirimu. and thanks for reading. GBU :)